ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN
SINTAKSIS
PADA KORAN TRIBUN EDISI 9 JUNI 2012
1.
Kesalahan dalam
bidang frasa
Pada koran
tribun halaman 13
a.Kesalahan susunan kata dan penggunaan Preposisi yang tidak tepat
1.Ungkap Isjoni ketika di tanyai Tribun.
Seharusnya : ungkap Isjoni ketika
diwawancarai wartawan Tribun. Dan preposisi di dan afiks i pada
kata ditanyai tidak tepat, karena mengakibatkan kata tanyai tidak mempunyai
arti.
Dalam KBBI kata ditanyai tidak
mempunyai arti. Tetapi yang ada hanya :
tanya /ta·nya / 1 n
permintaan keterangan (penjelasan dsb); 2 v cak bertanya;
-- jawab soal jawab; diskusi; wawancara;
bertanya /ber·ta·nya/ v meminta keterangan (penjelasan dsb); meminta supaya diberi tahu (tt sesuatu): kalau tidak tahu, Anda sebaiknya ~;~ jawab 1 berdiskusi; 2 berwawancara;
bertanya-tanya 1 /ber·ta·nya-ta·nya 1 /v bertanya ke mana-mana; berkali-kali bertanya (meminta keterangan dsb): ia masuk ke kampung, lalu ~ barangkali ada orang yg tahu; 2 a dl kebimbangan atau heran (seakan-akan bertanya di hati): ia pun tertegun ~ dl hati, apakah sebabnya hal itu terjadi;
menanya /me·na·nya/ v mengajukan pertanyaan; bertanya: sebelum ~ , pikirlah baik-baik;
menanyai /me·na·nyai/ v bertanya kpd; hendak mengetahui dng bertanya; memeriksa (dng bertanya): polisi sedang ~ tersangka pembunuhan itu;
menanyakan /me·na·nya·kan/ v 1 bertanya sesuatu kpd; meminta keterangan tt sesuatu: saya akan ~ soal itu langsung kpd Pak Lurah; 2 meminang: ada juga yg ~ gadis itu, tetapi ia tidak mau;
mempertanyakan /mem·per·ta·nya·kan/ v menjadikan sesuatu sbg bahan bertanya-tanya; mempersoalkan;
pertanyaan /per·ta·nya·an/ n 1 perbuatan (hal dsb) bertanya; permintaan keterangan; 2 sesuatu yg ditanyakan; soal;~ keliling kesempatan bertanya dl rapat secara bergiliran; ~ langsung Ling pertanyaan dl ucapan langsung, msl Mau ke mana?; ~ retoris Ling pertanyaan yg tidak memerlukan jawaban; ~ taklangsung Ling pertanyaan yg dikutip dl wacana tidak langsung, msl Ia bertanya apakah saya akan datang;
penanya /pe·na·nya/ n orang yg bertanya (menanyai atau menanyakan);
penanyaan /pe·na·nya·an/ n proses, cara, perbuatan menanyakan atau menanyai
bertanya /ber·ta·nya/ v meminta keterangan (penjelasan dsb); meminta supaya diberi tahu (tt sesuatu): kalau tidak tahu, Anda sebaiknya ~;~ jawab 1 berdiskusi; 2 berwawancara;
bertanya-tanya 1 /ber·ta·nya-ta·nya 1 /v bertanya ke mana-mana; berkali-kali bertanya (meminta keterangan dsb): ia masuk ke kampung, lalu ~ barangkali ada orang yg tahu; 2 a dl kebimbangan atau heran (seakan-akan bertanya di hati): ia pun tertegun ~ dl hati, apakah sebabnya hal itu terjadi;
menanya /me·na·nya/ v mengajukan pertanyaan; bertanya: sebelum ~ , pikirlah baik-baik;
menanyai /me·na·nyai/ v bertanya kpd; hendak mengetahui dng bertanya; memeriksa (dng bertanya): polisi sedang ~ tersangka pembunuhan itu;
menanyakan /me·na·nya·kan/ v 1 bertanya sesuatu kpd; meminta keterangan tt sesuatu: saya akan ~ soal itu langsung kpd Pak Lurah; 2 meminang: ada juga yg ~ gadis itu, tetapi ia tidak mau;
mempertanyakan /mem·per·ta·nya·kan/ v menjadikan sesuatu sbg bahan bertanya-tanya; mempersoalkan;
pertanyaan /per·ta·nya·an/ n 1 perbuatan (hal dsb) bertanya; permintaan keterangan; 2 sesuatu yg ditanyakan; soal;~ keliling kesempatan bertanya dl rapat secara bergiliran; ~ langsung Ling pertanyaan dl ucapan langsung, msl Mau ke mana?; ~ retoris Ling pertanyaan yg tidak memerlukan jawaban; ~ taklangsung Ling pertanyaan yg dikutip dl wacana tidak langsung, msl Ia bertanya apakah saya akan datang;
penanya /pe·na·nya/ n orang yg bertanya (menanyai atau menanyakan);
penanyaan /pe·na·nya·an/ n proses, cara, perbuatan menanyakan atau menanyai
Dan kata wawancara
/wa·wan·ca·ra/
n 1 tanya jawab dng seseorang (pejabat dsb) yg diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dl surat
kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pd layar televisi; 2
tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dng pelamar
pekerjaan; 3 tanya jawab peneliti dng narasumber;
-- bebas wawancara yg susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih
dahulu dan pembicaraannya bergantung kpd suasana wawancara;
-- individual wawancara yg dilakukan oleh seseorang (pewawancara) dng responden tunggal atau wawancara secara perseorangan;
-- kelompok wawancara yg dilakukan thd sekelompok orang dl waktu yg bersamaan;
-- konferensi wawancara antara seorang pewawancara dan sejumlah responden atau wawancara antara sejumlah pewawancara dan seorang responden;
-- terbuka wawancara yg berdasarkan pertanyaan yg tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya;
-- terpimpin wawancara dng memakai pertanyaan yg sudah disiapkan sebelumnya;
-- tertutup wawancara yg berdasarkan pertanyaan yg terbatas jawabannya;
-- individual wawancara yg dilakukan oleh seseorang (pewawancara) dng responden tunggal atau wawancara secara perseorangan;
-- kelompok wawancara yg dilakukan thd sekelompok orang dl waktu yg bersamaan;
-- konferensi wawancara antara seorang pewawancara dan sejumlah responden atau wawancara antara sejumlah pewawancara dan seorang responden;
-- terbuka wawancara yg berdasarkan pertanyaan yg tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya;
-- terpimpin wawancara dng memakai pertanyaan yg sudah disiapkan sebelumnya;
-- tertutup wawancara yg berdasarkan pertanyaan yg terbatas jawabannya;
b.
Adanya pengaruh
bahasa daerah
pada halaman 13
1.
Isjoni berharap
gaji guru disesuaikan dengan UMR ( upah
minimum regional). Pasalnya, sampai saat ini masih ada guru yang
menerima gaji yang jumlahnya jauh dari kata layak.
Di dalam bahasa
melayu kata pasal setara dengan kata sebab, karena.
Tetapi kata pasal dalam KBBI, pasal /pa·sal/ n 1 bagian dr bab; artikel (dl
undang-undang): bahasa negara adalah bahasa Indonesia tercantum dl salah
satu -- UUD 1945; 2 hal; perkara; pokok pembicaraan (perselisihan
dsb): -- begitu saja kaumasukkan ke dl hati; 3 sebab; lantaran: rupanya
itulah -- nya mengapa dia merajuk.
c.
Kesalahan
susunan kata
Halaman 13
1. Diterangkan dia, di tengah harga barang kebutuhan
pokok yang cenderung meningkat masih ada guru yang digaji Rp 150 ribu.
Seharusnya
kata diterangkan dia, dig anti dengan kata menurutnya.
2. Sehingga menjadi kalimat :
menurutnya, di tengah harga barang kebutuhan pokok yang cenderung meningkat
masih ada guru yang digaji Rp 150 ribu.
3. Menyebutkan bahwa “Malaysia adalah pemain
kunci dalam perdagangan global kayu haram”. Kata haram seahrusnya
diganti dengan kata illegal. Sehingga menjadi : Malaysia adalah kunci dalam
perdagangan global kayu haram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar