ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN
SEMANTIK PADA BLOGGER TEMAN DI KELAS
Rabu,
09 April 2014
MAKALAH TEKNIK
PERSUASIF ETHOS, LOGOS DAN PATHOS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ETHOS
Pendekatan teori segitiga retorika
ini berasal dari jaman Yunani kuno. sang guru filsafat menerangkan bahwa model
persuasi berdasarkan segitiga retorika terdiri dari; ethos, logos,
dan phatos.
Ethos adalah karakter (kredibilitas) dari
seorang pembicara. Logos adalah bukti logis yang disampaikan oleh pembicara. Pathos adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.
Ethos adalah
komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap
kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam
prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang
menyampaikan argumen haruslah meyakinkan.
Ada tiga
kategori ethos
yaitu phronesis atau
kemampuan dan kebijaksanaan yang berarti kepakaran dan kecedasan sang
pembicara. Yang kedua adalah arete atau kebaikan dan kehebatan sang pembicara yang dinilai
sebagai kredibilitas serta reputasinya. Dan yang terakhir adalah euonia atau niat baik komunikator kepada audiens-nya. Unsur ini penting karena
berkaitan dengan penerimaan pendengar terhadap moralitas dan integritas dari
orang yang berbicara.
Ada
beberapa saran yang bisa Anda terapkan untuk mengembangkan ethos antara lain.
1.
Jadilah orang baik dan jadilah diri
sendiri.
2.
Lakukan kebiasaan-kebiasaan efektif
3.
Tingkatkan terus keahlian dan
keterampilan Anda
4.
Bangunlah personal branding
5.
Kembangkan terus sikap disiplin
6.
Selalu bagikan pengalaman Anda
kepada audiens
2.2 LOGOS
Logos adalah
isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Selain itu
logos adalah sesuatu yang berhubungan dengan argumen yang logis. Data-data yang disajikan harusah
akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami
akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.
Struktur
bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran
para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan
mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang
adalah kuncinya.
Ada tiga
prinsip dasar yang harus dipegang untuk mengembangkan logos yang kuat.
· Buatlah
dimengerti
Apapun
argumen yang disampaikan,
harus mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sederhana. Jika
menggunakan data berupa angka-angka pastikan bahwa tidak membuat audiens
pusing dengan banyaknya angka yang disebutkan. Cukup fokus pada angka yang menurut kita penting untuk diketahui oleh
audiens. Akan lebih bagus lagi jika menggunakan tampilan visual untuk mendukung
argumen dan data-data yang disampaikan.
· Buatlah logis
Pastikan argumen yang disampaikan, mudah dinalar oleh
audiens. Jangan pernah memberikan sebuah pernyataan yang sulit, apalagi yang
susah diterima oleh logika. Perlu diingat setiap argumen yang disampaikan akan dipikirkan oleh audiens jika itu masuk akal,
maka mereka akan mempercayainya. Jika tidak masuk akal mereka akan menolaknya.
· Buatlah nyata
Sebuah argumen yang didasarkan pada fakta dan contoh-contoh
konkret cenderung lebih mudah diterima oleh audiens. Semakin baik fakta
yang ditunjukkan maka semakin besar pula kepercayaan audiens
terhadap diri anda.
2.3 PATHOS
Pathos adalah
sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisi logos dan
kompetensi komunikator dari sisi ethos.
Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur
persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan
pendengar pada pemaparan sang pembicara. Bujukan yang menyasar kepada segi
emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang bersemangat dengan bentuk cerita,
analogi, atau metafora untuk mengantarkan nilai-nilai secara empatik. Pembicara
bisa juga menggunakan imajinasi, harapan, bahkan ketakutan dari audiens.
Kelima prinsip persuasi lainnya bisa dimasukkan disini.
2.4 TIGA POIN YANG SALING BERKAITAN
Ketiga dimensi argumentasi yang
berupa ethos, logos, dan pathos adalah
satu kesatuan dalam segitiga retorika yang amat ampuh dalam membujuk atau seni
persuasi. Pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih persuasif dari segi
isi/subyek, pendengar/pembaca, dan persona sang pembicara/penulis.
Audiens membutuhkan ketiga sisi segitiga retorika agar yakin
terhadap kredibilitas sang komunikator, argumennya logis dan bisa diterima akal
sehat, serta merasa dipahami sebagai manusia, bukan sekedar sebagai obyek yang
sedang dipengaruhi.
Disini, kuncinya adalah keseimbangan
pada kompetensi komunikator, konteks argumen, dan metode audiensi; jangan
berlebihan sehingga malah kontra-produktif, namun tetap harmonis antara ketiga
poinnya agar persuasif secara optimal.
Poskan
Komentar
Mengenai
Saya
Simple dan sederhana
Analisis
kelasahan berbahasa tataran semantik, menurut analisis saya tidak terdapat pada
blogger Titi Fauziah dalam pembahasan teknik persuasive ethos, logos, dan
pathos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar